Saat pertama kali berjumpa denganmu, aku bagaikan berjumpa dengan
saktah, hanya bisa terpana dengan menahan nafas sebentar...
Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham
billaghunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada...
Aku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar, jelas
dan terang...
Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu
dirimu, itu disebut cinta...