Saturday 26 November 2016

BAIT KECINTAAN


Jika gerak ku menimbulkan kebencian di hatimu, maka maafkanlah. Tak sedikitpun ku meniatkan gerak ini untuk mengusik kedamaianmu.Jika memang kebencian itu sangat mengganggumu, katakanlah, dan jangan sungkan untuk menyuruhku diam.
Jika diam ku masih menyisakan duri di hatimu, terus teranglah. Aku tak mau menjadi sebab kesakitan membatin itu. Sampaikanlah, agar aku bisa menggugurkan eksistensiku dari pandanganmu. Dengan begitu engkau bisa lebih merdeka mengekspresikan eksistensimu tanpa sedikitpun merasa terganggu dengan keberadaanku. Kau bisa menari, berlari, dan berteriak lantang sesuka hatimu, begitupun juga dengan ku.
Namun jika tiba saatnya kau mendapatkan hikmah pengetahuan yang sejati, jangan pernah biarkan penyesalan merenggut kebagiaanmu. Karena aku sama sekali tak memiliki keberanian untuk membayangkan bagaimana rasanya penderitaan akibat menerima kebenaran yang sebelumnya amat kau benci.Kau tak melihatku, tapi tak bisa menolak hadirku dalam alam pikiranmu. Aku ada bersama eksistensi keberadaanmu. Dan aku yakin, itu amat sangat menyiksamu. Jika aku duri, maka duri itu menusuk disetiap saraf otakmu. Rasa sakit itu akan menjadi teman abadi di sisa hidupmu.
ini bukan syair kegetiran, bukan juga roman kepedihan, apalagi puisi kepasrahan. Ini adalah bait kepedulian dan kecintaan, sekaligus lirik penyesalan atas kebencian yang mendarah daging di hatimu.
~Jangan pernah membenci sesuatu secara berlebihan, karena bukan mustahil apa yang sangat kita benci hari ini akan menjadi hal yang kita cintai esok hari~.


Berbahagialah ! 'Masalah Proses Pendewasaan'.

*Masalah adalah ujian pendewasaan* Berbahagialah ! Itulah awal dalam menyelesaikan sebuah masalah... #Jangan Diam Bicaralah !!! Dalam ...