Wednesday 28 November 2018

WAKTU DAN CINTA

Waktu tak akan pernah menunggumu, ia akan terus berjalan, berputar dan tak akan pernah kembali. Waktu pula yg akan selalu mengiringi setiap langkah kita dalam kehidupan. Semua tak akan terasa dan tak akan terkira, saat dirimu berjalan terlampau jauh dan terbayang dalam benakmu andai-andai untuk mengulang masa-masa itu. Ya, masa-masa dimana aku merasakan yang namanya cinta. suatu masa dimana diri ini kecil hidup dan terlahir disebuah desa di lereng berbukit. Desa yg memberi kehidupan namanya yg akan selalu di sandang hingga kelak engkau tiada. Saat itu semua tampak begitu kental dan lekat dengan kebersamaan, keceriaan, dan kegembiraan.

Pada suatu ketika, terdapat sebuah pulau di mana seluruh perasaan tinggal: Kebahagiaan, Kesedihan, Pengetahuan, dan semua perasaan yang lain, termasuk juga Cinta.


Suatu hari diumumkan kepada semua perasaan bahwa pulau akan tenggelam, sehingga semua perasaan membangun perahu untuk menyelamatkan diri dan meninggalkan pulau tersebut. Kecuali Cinta.

Cinta adalah satu-satunya yang tetap tinggal. Cinta ingin bertahan sampai detik-detik terakhir. Ketika pulau itu hampir tenggelam, Cinta memutuskan untuk meminta bantuan.

Kekayaan terlihat melewati Cinta dengan perahu yang besar. Cinta mengatakan, “Kekayaan, dapatkah kamu membawaku bersamamu ?

Kekayaan menjawab, “Tidak, aku tidak bisa. Ada banyak emas dan perak di perahuku. Tidak ada tempat di sini untukmu. “

Cinta memutuskan untuk bertanya pada Kecantikan yang juga sedang melintas dengan kapal yang indah. “Kecantikan, tolong bantu aku !” pinta Cinta, “Aku tidak dapat membantumu, Cinta. Kamu basah terkena air dan dapat merusak perahuku, “jawab Kecantikan.

Kesedihan yang saat itu juga berada dekat dengan Cinta, lalu bertanyalah Cinta ” Kesedihan, biarkan aku pergi bersamamu”.

“Oh…Cinta, aku sedang merasa sedih saat ini, dan aku ingin sendiri”, jawab Kesedihan.

Saat itu Kebahagiaan melintasi Cinta, tetapi ia terlalu bahagia sehingga tidak dapat mendengarkan Cinta memanggil dirinya.

Cinta mulai terdiam, dibenaknya terbersit pikiran adakah yang akan membantunya?. Tiba-tiba terdengar sebuah suara dari kejauhan, “Cinta, ayo naiklah ke perahuku!” seseorang dengan sosoknya yang tua.

Karena terlalu senang hingga Cinta lupa menanyakan kepada orang tua tersebut akan menuju kemanakah mereka. Ketika mereka tiba di daratan kering, turunlah Cinta dari perahu dan orang tua itu pergi melanjutkan perjalanannya.
Menyadari bahwa Cinta sangat berhutang budi pada orang tua itu, tetapi Cinta bahkan tidak mengetahui namanya. Cinta berangkat bertanya kepada Pengetahuan, sosok lainnya yang juga tua. ” Siapakah yang membantuku tadi Pengetahuan?”.

“Dia adalah Waktu” jawab Pengetahuan.

“Waktu?”, tanya Cinta, “Kenapa Waktu membantuku?”.

Pengetahuan tersenyum dengan kebijaksanaan yang mendalam dan menjawab, “Karena hanya Waktu yang mampu memahami betapa berharganya Cinta itu.”

Jalani kehidupan ini apa adanya dan apa dayanya. Dia yg memiliki keterampilan untuk merawat dan menjaga, dan itulah daya yg ia miliki, dan ini tidak terlalu buruk jika melihatnya dari segi perjuangannya dalam menghadapi semua prosesnya. apakah kita sanggup dan bisa menjadi orang yg sabar, dan ulet dalam mengeluti perjuangan ini.

Hidup ini juga terkadang tetang kesuksesan dan keberuntungan. Hal yg lebih layak untuk hidup ini adalah ketika kita bisa meninggalkan rasa gengsi, dan rasa glamor yg selalu mengiring kita pada hayalan.

No comments:

Post a Comment

Berbahagialah ! 'Masalah Proses Pendewasaan'.

*Masalah adalah ujian pendewasaan* Berbahagialah ! Itulah awal dalam menyelesaikan sebuah masalah... #Jangan Diam Bicaralah !!! Dalam ...